Kamis, 15 November 2007

Hari Anda adalah ketika Anda Sedang Menjalaninya

Bila anda di pagi hari, janganlah menunggu datangnya sore. Anda akan hidup hanya pada hari ini. Tidak ada hari kemarin yang telah pergi dengan baik dan buruknya. Tidak ada hari esok yang sampai sekarang belum datang.

Hari ketika anda dinaungi oleh mataharinya dan anda berjumpa dengan siang harinya adalah hari anda saat itu juga. Umur anda hanyalah satu hari saja. Maka tanamkanlah di dalam diri anda bahwa anda akan hidup untuk hari itu saja, dan seolah-olah anda dilahirkan pada hari ini dan mati pun pada hari ini juga. Ketika itulah kehidupan anda tidak terombang-ambing di antara bayang-bayang masa lalu (dengan kegalauan dan kemurungannya) dan halusinasi masa depan (dengan sosoknya yang menakutkan dan serbuannya yang mengerikan).

Curahkanlah segenap konsentrasi, perhatian, kreatifitas, kesungguhan dan keseriusan anda untuk hari ini saja. Hari ini anda harus memprioritaskan shalat yang khusyu’, membaca Al-Qur’an dengan tadabbur, menyimak sembari merenung, berdzikir dengan hati yang sadar, menjaga keseimbangan dalam segala hal, berakhlak baik, menerima apa yang ada, memperhatikan penampilan, merawat tubuh dan memberikan manfaat kepada orang lain.

Untuk hari yang sedang anda jalani anda harus bisa membagi waktu-waktunya. Anda harus membuat menitnya menjadi tahun dan detiknya menjadi bulan. Pada saat itu anda harus menanam kebajikan, melakukan sesuatu yang indah, memohon ampun dari segala dosa, berdzikir kepada Tuhan dan bersiap-siap untuk pergi (baca:mati).

Anda harus menjalani hari ini dengan riang dan gembira, aman dan sentosa. Anda harus rela menerima rizki anda, istri anda, anak-anak anda, pekerjaan anda, rumah anda, ilmu anda dan taraf hidup anda.

قَالَ يَا مُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ

“Ambillah apa yang yang telah Aku berikan kepadamu, dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (QS. Al-A’raaf : 144)

Anda harus menjalani hari ini tanpa kesedihan, tanpa keresahan, tanpa kejengkelan, tanpa dendam dan tanpa iri hati.

Anda harus menuliskan pada papan hati anda sebuah ungkapan sebagaimana tertulis di meja anda : HARI ANDA ADALAH KETIKA ANDA SEDANG MENJALANINYA.

Jika hari ini anda makan roti panas yang mengundang selera, maka apalah artinya bagi anda roti kemarin yang kering dan jelek, atau roti esok hari yang belum tentu ada dan masih dinanti?!

Jika hari ini anda bisa meminum air yang sejuk dan segar, lalu mengapa anda menyesali air kemarin yang sudah asin dan basi, atau air esok hari yang bau dan panas?!

Jika anda mau jujur pada diri sendiri dengan kemauan yang membaja, keras dan kuat, niscaya anda akan membuatnya tunduk kepada teori : AKU TIDAK HIDUP KECUALI HARI INI.

Ketika itu anda akan memanfaatkan setiap saat pada hari ini untuk mebangun jati diri anda, mengembangkan bakat dan potensi anda, dan merampungkan pekerjaan anda. Lalu anda mengatakan : ”Untuk hari ini saja aku menyaring ucapanku, sehingga aku tidak akan mengucapkan kata-kata kotor atau keji, mencaci maki atau menggunjing.”

”Untuk hari ini saja aku akan merapikan rumah dan kantorku, sehingga tidak ada lagi istilah berantakan ataupun awut-wautan. Yang ada hanyalah kerapian dan tertib.”

”Untuk hari ini saha aku akan hidup, sehingga aku akan mempehatikan kebersihan badan, memperbaiki penampilan, pakaianku, dan mengatur caraku berjalan, berbicara dan seluruh gerak-gerikku.”

”Untuk hari ini saja aku akan hidup, sehingga aku akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Tuhan, melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya, memperbanyak ibadah sunnah, berkomitmen terhadap mushaf (Al-Qur’an), memperhatikan buku-buku, menyimpan informasi yang berguna dan membaca buku yang bermanfaat.”

”Untuk hari ini saja aku akan hidup, maka aku akan menanam nilai-nilai keutamaan di dalam hatiku dan membersihkannya dari pohon-pohon keburukan dari dahan dan rantingnya yang berduri, seperti kesombongan ’ujub (merasa diri lebih baik dari orang lain), riya’ (pamer), dengki, dendam, dongkol dan su’udzan (prasangka buruk).”

”Untuk hari ini saja aku akan hidup, maka aku akan memberikan manfaat kepada orang banyak dan melakukan sesuatu yang indah untuk orang lain. Aku akan menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan kepada orang yang bingung, meberi makan kepada orang yang kesulitan, meberikan bantuan kepada orang yang tertindas, menolong orang yang lemah, menghibur orang yang ditimpa musibah, memuliakan orang yang berilmu, menyayangi orang yang lebih muda dan menghormati orang yang lebih tua.”

”Untuk hari ini saja aku akan hidup, maka kepada masa lalu yang telah pergi dan selesai, akan aku ucapkan: ”Terbenamlah seperti mataharimu! Aku tidak akan menangisimu dan engkau tidak akan melihatku termenung untuk mengingatmu barang sejenak. Sebab, engkau sudah jauh pergi meninggalkan kami dan tidak akan kembali lagi untuk selama-lamanya.”

Dan untukmu, wahai masa depan yang masih berada di alam ghaib, aku tidak akan berinteraksi dengan mimpi, tidak akan menjual diriku dengan ilusi, dan tidak akan terburu-buru mendapatkan kelahiran yang tidak nyata. Sebab, esok bukanlah apa-apa, karena ia belum tercipta dan belum terdengar kabar beritanya.

Wahai manusia, HARI ANDA ADALAH KETIKA ANDA SEDANG MENJALANINYA. Inilah ungkapan paling menajubkan dalam kamus kebahagiaan yang berlaku bagi semua orang yang menginginkan kehidupan dalam bentuknya yang paling menawan dan jubahnya yang paling indah.



* Dikutip dari ”Wasiat Cinta & Bahagia” : DR. ’Aidh al-Qarni

Tidak ada komentar: